sUuEUHZDAnQE3BQEVuLEQxdQyEWaSh1hwhgC75Ld

Hubungan antara Stres dan Penyakit Jantung Koroner

Stres dan Penyakit Jantung Koroner  

Tekanan kehidupan yang bisa berakibat stres, depresi, dan isolasi sosial telah lama diyakini akan meningkatkan risiko seseorang terhadap penyakit jantung, baik jantung koroner maupun penyakit jantung yang lain. Akan tetapi, tidak semua ahli sependapat kalau tekanan kehidupan berpengaruh pada  penyakit jantung koroner.
Sekelompok ahli di Australia menyimpulkan bahwa ada hubungan jelas antara depresi, isolasi sosial, serta kurangnya dukungan keluarga ataupun masyarakat dan penyakit jantung. Namun, pada kelompok yang sama tidak ditemukan hubungan antara stres kerja serta pola perilaku dan penyakit jantung koroner.
http://1st-obat-herbal.blogspot.com/2014/02/hubungan-antara-stres-dan-penyakit.htmlBerbeda halnya dengan sebuah studi di Inggris yang menemukan hubungan antara stres psikologi dan kerusakan pada arteri karotis sehingga orang yang memegang kendali tertinggi dalam pekerjaan memiliki risiko tertinggi pula terhadap penyakit jantung,

Bagaimana stres dapat memicu penyakit jantung?

Seseorang yang menjalani kehidupan dengan penuh tekanan dan stres bisa mengakibatkan seseorang tersebut memiliki  pola hidup yang kurang baik, misalnya merokok, mengonsumsi makanan yang berkolesterol tinggi, dan kurang melakukan olahraga. Pola hidup yang kurang baik itulah yang dapat meningkatkan risiko terhadap penyakit jantung koroner.
Stres sendiri dapat berpengaruh terhadap sistem peredaran darah dan saraf. Suatu penelitian menyatakan bahwa stres akut memicu berkurangnya aliran darah ke jantung sehingga meningkatkan pembekuan darah pada jantung. Semua ini memicu penyakit kardiovaskuler. Jika anda sudah memiliki  aterosklerosis, stres dapat menyebabkan nyeri di dada yang disebabkan peredaran darah di jantung berkurang  sehingga jantung kekurangan oksigen dan dalam waktu bersamaan jantung harus memompa darah.

Bagaimana cara melindungi diri dari penyakit jantung?

Mengubah pola makan yang kurang baik yaitu mengonsumsi makanan berkolesterol tinggi dan melakukan diet adalah cara mengurangi risiko terkena penyakit jantung. Makanan berkolesterol tinggi merupakan faktor utama terhadap risiko penyakit jantung koroner.
Lalu, bagaimana cara menurunkan kolesterol yang tinggi dalam tubuh  kita?
Novey mengatakan makanan dan suplemen tertentu dapat membantu mengelola kolesterol Anda, yaitu:
1.        Niacin
Vitamin B ini bekerja dalam hati untuk mengurangi asam lemak yang membentuk kolesterol . Niasin dapat membantu menurunkan low-density lipoprotein ( LDL ) dan trigliserida sambil meningkatkan HDL . Potensi efek samping termasuk mual , kemerahan intens , dan masalah hati. Niacin hanya boleh dilakukan di bawah pengawasan dokter karena ada tes darah khusus yang diperlukan untuk memantau kerusakan hati .
2.        Tape beras merah 
Para peneliti telah menemukan bahwa suplemen Cina ini dapat menurunkan LDL dan trigliserida karena tape beras merah mengandung monacolin K , yang merupakan statin - senyawa kimia yang menurunkan kolesterol . Bahkan , monacolin K merupakan bahan utama dalam resep obat kolesterol lovastatin ( Mevacor ) .
3.      Sterol ( pitosterol )                                                                                                                      Sterol secara alami ditemukan dalam kacang-kacangan , buah-buahan , sayuran , dan beberapa minyak nabati . Keempat jenis tersebut telah terbukti membantu menurunkan LDL. Bahkan, sekarang sedang ditambahkan ke produk makanan seperti jus , mayones , dan margarin .
4.      Serat oat
Serat yang larut dalam oat membantu tubuh menyingkirkan kelebihan kolesterol  yang dapat meningkatkan penyakit jantung . The American Dietetic Association merekomendasikan tiga gram serat larut per hari untuk membantu menurunkan kolesterol dan tekanan darah menjadi lebih rendah.

Related Posts

Related Posts

Posting Komentar