Stres dan Penyakit Jantung Koroner
Tekanan kehidupan yang bisa berakibat stres, depresi, dan isolasi sosial telah
lama diyakini akan meningkatkan risiko seseorang terhadap penyakit jantung, baik
jantung koroner maupun penyakit jantung yang lain. Akan tetapi, tidak semua
ahli sependapat kalau tekanan kehidupan berpengaruh pada penyakit jantung koroner.
Sekelompok ahli di Australia menyimpulkan bahwa ada
hubungan jelas antara depresi, isolasi sosial, serta kurangnya dukungan
keluarga ataupun masyarakat dan penyakit jantung. Namun, pada kelompok yang
sama tidak ditemukan hubungan antara stres kerja serta pola perilaku dan
penyakit jantung koroner.
Berbeda halnya dengan sebuah studi di Inggris yang menemukan
hubungan antara stres psikologi dan kerusakan pada arteri karotis sehingga orang
yang memegang kendali tertinggi dalam pekerjaan memiliki risiko tertinggi pula terhadap
penyakit jantung,
Bagaimana stres dapat memicu penyakit jantung?
Seseorang
yang menjalani kehidupan dengan penuh tekanan dan stres bisa mengakibatkan
seseorang tersebut memiliki pola hidup
yang kurang baik, misalnya merokok, mengonsumsi makanan yang berkolesterol
tinggi, dan kurang melakukan olahraga. Pola hidup yang kurang baik itulah yang
dapat meningkatkan risiko terhadap penyakit jantung koroner.
Stres sendiri dapat berpengaruh terhadap sistem
peredaran darah dan saraf. Suatu penelitian menyatakan bahwa stres akut memicu
berkurangnya aliran darah ke jantung sehingga meningkatkan pembekuan darah pada
jantung. Semua ini memicu penyakit kardiovaskuler. Jika anda sudah
memiliki aterosklerosis, stres dapat
menyebabkan nyeri di dada yang disebabkan peredaran darah di jantung
berkurang sehingga jantung kekurangan
oksigen dan dalam waktu bersamaan jantung harus memompa darah.
Bagaimana cara melindungi diri dari penyakit jantung?
Mengubah
pola makan yang kurang baik yaitu mengonsumsi makanan berkolesterol tinggi dan melakukan
diet adalah cara mengurangi risiko terkena penyakit jantung. Makanan berkolesterol
tinggi merupakan faktor utama terhadap risiko penyakit jantung koroner.
Lalu,
bagaimana cara menurunkan kolesterol yang tinggi dalam tubuh kita?
Novey mengatakan makanan dan suplemen tertentu dapat membantu mengelola kolesterol Anda, yaitu:
Novey mengatakan makanan dan suplemen tertentu dapat membantu mengelola kolesterol Anda, yaitu:
1.
Niacin
Vitamin
B ini bekerja dalam hati untuk mengurangi asam lemak yang membentuk kolesterol
. Niasin dapat membantu menurunkan low-density lipoprotein ( LDL ) dan
trigliserida sambil meningkatkan HDL . Potensi efek samping termasuk mual ,
kemerahan intens , dan masalah hati. Niacin hanya boleh dilakukan di bawah
pengawasan dokter karena ada tes darah khusus yang diperlukan untuk memantau
kerusakan hati .
2.
Tape beras merah
Para peneliti telah
menemukan bahwa suplemen Cina ini dapat menurunkan LDL dan trigliserida karena
tape beras merah mengandung monacolin K , yang merupakan statin - senyawa kimia
yang menurunkan kolesterol . Bahkan , monacolin K merupakan bahan utama dalam
resep obat kolesterol lovastatin ( Mevacor ) .
3. Sterol
( pitosterol ) Sterol
secara alami ditemukan dalam kacang-kacangan , buah-buahan , sayuran , dan
beberapa minyak nabati . Keempat jenis tersebut telah terbukti membantu menurunkan
LDL. Bahkan, sekarang sedang ditambahkan ke produk makanan seperti jus ,
mayones , dan margarin .
4. Serat
oat
Serat yang larut dalam
oat membantu tubuh menyingkirkan kelebihan kolesterol yang dapat meningkatkan penyakit jantung .
The American Dietetic Association merekomendasikan tiga gram serat larut per
hari untuk membantu menurunkan kolesterol dan tekanan darah menjadi lebih
rendah.